Selasa, 26 Oktober 2010 | 16:03 WIB
Kompas/Benny Dwi Koestanto
Pura Besakih
TERKAIT:
* Spiritual Bali dalam "Eat, Pray, Love"
TABANAN, KOMPAS.com - Pulau Dewata terancam kehancuran akibat dampak globalisasi dan modernisasi. Nilai-nilai spiritualitas dan adat budaya masyarakat Bali diyakini dapat menjaga pulau ini dari kehancuran.
Kita harus tetap memelihara, mempertahankan identitas keaslian atau keautentikan Pulau Dewata.
-- I Gusti Agung Prana
"Globalisasi sektor pariwisata berimplikasi terhadap berbagai sendi kehidupan masyarakat Bali. Mampu memberikan berkah, namun juga bisa membawa bencana," kata penekun spiritual I Gusti Agung Prana di Tabanan, Senin (25/10/2010).
Menurut Prana untuk bisa mendapatkah berkah dari globalisasi termasuk dalam sektor pariwisata, perlu upaya bersama guna mengembalikan jati diri Bali. "Kita harus tetap memelihara, mempertahankan identitas keaslian atau keautentikan Pulau Dewata," ucapnya.
Sementara itu, hal senada diungkapkan pula oleh tokoh spiritual dunia asal Australia, Maha Dewi Isira. Ia mengaku telah bertemu dengan berbagai tokoh agama, para mantan bupati, dan mantan Gubernur Bali Dewa Beratha untuk menyampaikan kekhawatirannya. Isira khawatir dampak dari globalisasi yang kini melanda Bali.
Arus globalisasi dan kekuatan pasar ekonomi negara-negara barat membawa banyak masyarakat dunia tertarik datang ke Bali. Tak terelakkan, gaya hidup yang dibawa mereka pun ikut meresap dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal itu sangat mempengaruhi keseimbangan spiritual maupun kebudayaan dan alam Bali.
Isira memandang bahwa malapetaka yang dihadapi manusia adalah karena terputusnya hubungan manusia dengan aspek spiritualitas. Karena itu, Isira bertekad untuk mempertahankan dan mengembalikan kekuatan spiritual agar keseimbangan hubungan spiritual dapat terjaga.
Selasa, 26 Oktober 2010
Pertahankan Identitas Asli Pulau Bali
22.54
1 comment
1 komentar:
ayooooo kita ke Bali!!
Posting Komentar